PTBajra Bumi Nusantara menyediakan pabrik pengolahan kayu sengon sebagai solusi pasca panen dari masyarakat yang terlibat dalam program pengembangan tanaman di Hutan Rakyat. Bahan Kayu Veneer Perusahaan kami memproduksi kayu veneer langsung dari Hutan Rakyat dengan pilihan bahan kayu yang cukup beragam, yakni: Pohon Albasia Pohon Jabon
Sekilas tentang DSN PT Dharma Satya Nusantara Tbk DSN didirikan pada tanggal 29 September 1980. Pada awalnya, Perusahaan terutama bergerak di bidang industri perkayuan, setelah mendapat Hak Pengusahaan Hutan HPH dari Pemerintah. Pada tahun 1983, Perseroan mengoperasikan pabrik kayu pertama di Samarinda, Kalimantan Timur, yang memproduksi kayu gergajian berkualitas yang diekspor ke pasar Jepang. Visi Kami Menjadi perusahaan kelas dunia yang bertumbuh bersama masyarakat dan dibanggakan negara. Misi Kami DSN menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dalam industri berbasis sumber daya alam yang memberi nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan melalui tata kelola yang baik. Nilai-nilai Inti Kami Integritas Kami menempatkan Integritas sebagai nilai utama dalam bekerja. Sepenuh Hati Kami bertindak dengan Sepenuh Hati. Mengupayakan Yang Terbaik Kami mengupayakan yang terbaik. Menghargai Kami menghargai karyawan, masyarakat dan lingkungan. Sinergi dan Keterpaduan Kami mewujudkan sinergi dan keterpaduan dalam keberagaman. Sejarah Kami Sejarah Kami 1983 1988 1991 1997 2002 2005 2013 2018 2020 2021 1983 Mulai menjalankan bisnis pengolahan kayu dengan fokus pada produksi sawn timber. 1988 Pada tahun 1988, Perseroan menjadi salah satu pionir penggunaan kayu sengon hasil hutan tanaman rakyat untuk menggantikan kayu hutan alam dalam produksinya. Penggunaan kayu sengon ini merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap kemakmuran masyarakat dan kelestarian alam serta mengantisipasi semakin terbatasnya sumber bahan baku kayu alam, sesuai dengan visi dan misi Perseroan. 1991 Pada tahun 1991 basis produksi perusahaan dipindahkan dari Kalimantan ke Jawa dimulai dari relokasi pabrik di Samarinda ke Surabaya dan dilanjutkan ke Gresik pada tahun 1992. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan kepercayaan pelanggan, pada tahun-tahun selanjutnya Perseroan terus berkembang dengan mendirikan pabrik di Temanggung, yang dilanjutkan dengan mendirikan pabrik pengolahan kayu di Lumajang Jawa Timur dan Banyumas Jawa Tengah. Bidang usaha kayu ini terus berkembang menjadi perusahaan pengolahan kayu yang terintegrasi dan menghasilkan produk kayu berkualitas untuk tujuan ekspor. Sebagai bentuk kepercayaan dari Negara tujuan ekspor, Perseroan menerima sertifikat dari berbagai instansi. 1997 Pada tahun 1997, Perseroan melakukan ekspansi ke sektor usaha perkebunan kelapa sawit di Desa Muara Wahau, Provinsi Kalimantan Timur. Dimulai dari PT Swakarsa Sinarsentosa, dilanjutkan dengan mengembangkan PT Dharma Intisawit Nugraha dan PT Dharma Agrotama Nusantara dan pengembangan anak-anak perusahaan lainnya di sektor perkebunan. Perluasan lahan di Kalimantan Timur terus dilakukan hingga menjadi satu hamparan sawit yang menyatu dengan luas sekitar hektar, dan menjadi salah satu keunggulan Perusahaan saat ini. Pada tahun 2002, Perseroan meresmikan Pabrik Kelapa Sawit pertamanya di Kalimantan Timur, dengan kapasitas produksi 45 ton tandan buah segar per Kalimantan Timur, kebun kelapa sawit kami terus meluas hingga Kalimantan Tengah dan, Kalimantan Barat. 2002 Meresmikan pabrik kelapa sawit pertama dengan kapasitas produksi 45 ton TBS per jam. 2005 Menyelesaikan konstruksi pabrik pengolahan kayu di Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah dan memulai operasi di pabrik tersebut. Menyelesaikan pembangunan pabrik satelit pengolahan kayu di Lumajang, Jawa Timur dan Banyumas, Jawa Tengah. Kami juga memulai produksi kayu gergajian dan veneer. 2013 Pada tanggal 14 Juni 2013, Perseroan secara resmi menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, dengan kode saham DSNG. 2018 Akhir tahun 2018, Perseroan membuat jejak langkah dengan mengakuisisi dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur. Sampai akhir tahun 2019, jumlah lahan tertanam Perseroan menembus hektar. Perseroan juga memiliki 10 pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 570 ton per jam, 1 kernel crushing plant dengan kapasitas 300 ton per hari. Di industri produk kayu, Perseroan memiliki 2 pabrik pengolahan kayu di Jawa Tengah, yang memproduksi panel dan engineered flooring yang sebagian besar untuk pasar ekspor. 2020 Commissioning Bio CNG Plant pertama di Indonesia 2021 Ground breaking Bio-CNG kedua di Muara Wahau Kalimantan Timur, yang menghasilkan listrik 2 x 850 kilowatts dan bio-CNG 540 m3/jam. Awards & Recognition Indeks ESG Quality 45 dan ESG Sector Leaders IDX Kehati DSNG masuk dalam dua Indeks saham baru berbasis kinerja Environmental, Social and Governance ESG yakni dan ESG Quality 45 IDX KEHATI ESGQ 45 dan ESG Sector Leaders IDX KEHATI ESGS KEHATI pada 20 Desember 2021 ESG Sustainability Policy Transparency Toolkit SPOTT DSNG masuk jajaran Perusahaan Sawit Global dengan kajian terhadap pengungkapan kinerja Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Environment, Social & Governance atau ESG di 100 perusahaan global yang bergerak dalam bisnis perkebunan kelapa sawit. IDX 80 DSNG masuk ke dalam jajaran 80 besar emiten di Bursa Efek Indonesia yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. IICD Indonesian Institute for Corporate Director DSNG masuk ke dalam 50 besar Perusahaan dengan kapitalisasi menengah Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional TKMPN Awards 2022 Perusahaan memenangkan penghargaan dengan peringkat Diamond dan Silver melalui anak usaha dalam segmen kayu. Tempo Country Contributor Awards 2020 Penghargaan yang diberikan Tempo Media untuk perusahaan-perusahaan yang memberikan kontribusi positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Iconomics Awards 2020 DSNG masuk ke dalam jajaran Perusahaan dengan Brand Terbaik Dewan Komisaris Adi Resanata Somadi Halim Komisaris Utama Aron Yongky Komisaris Arif P. Rachmat Komisaris Arini Saraswaty Subianto Komisaris Danny Walla Komisaris Independen Toddy Mizaabianto Sugoto Komisaris Djojo Boentoro Komisaris Stephen Z. Satyahadi Komisaris Independen Edy Sugito Komisaris Independen Dewan Direktur Andrianto Oetomo Direktur Utama Timotheus Arifin C. Direktur Efendi Sulisetyo Direktur Albertus Hendrawan Direktur Jenti Widjaja Direktur Lucy Sycilia Direktur Arianto Oetomo Direktur Muhammad Hamdani Direktur Kami Mempraktikkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Perseroan memiliki komitmen tumbuh dan berkembang dengan memperhatikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG. Perseroan memandang implementasi GCG merupakan sebuah Kewajiban untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Struktur GCG Perseroan dan entitas Anak Perusahaan memastikan kerangka kerja setiap organ dijalankan di semua proses bisnis dan berdasarkan ketentuan praktek bisnis terbaik. Lebih lanjut Nilainya15 juta Dollar AS atau sekitar 150 milyar rupiah !! Luar biasa Selain itu, Denny sudah berhasil menjalin kemitraan dengan 18 ribu petani pohon sengon di kawasan Jawa barat serta 4 pabrik pengolahan kayu sengon yang jumlah karyawannya mencapai 7000-an orang. Benar-benar bisnis untung besar kan? Mataram Suara NTB – Pabrik pengolahan kayu lapis atau triplek kini sudah hadir di NTB. Pabrik dengan kapasitas meter kubik kayu per bulan milik PT. Kayu Lima Sejahtera KLS ini telah beroperasi di Lombok Tengah Loteng.Kepala Bidang Pengelolaan Hutan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan LHK NTB, Julmansyah, S. Hut, mengatakan, keberadaan pabrik pengolahan kayu tersebut menjadi jaminan pasar kayu yang ditanam oleh masyarakat atau kelompok masyarakat di areal perhutanan sosial. Dengan adanya jaminan pasar, masyarakat akan menggalakkan penanaman kayu sengon yang menjadi bahan baku triplek tersebut di lahan kritis yang mencapai ratusan ribu hektare di pabrik triplek di Kabupaten Lombok Tengah. Suara NTB/ist’Jenis kayunya yang dibutuhkan Sengon, kategori kayu lunak dan kayu cepat tumbuh. Usia tumbuhnya 5 – 6 tahun, petani sudah bisa panen,’’ kata Julmansyah dikonfirmasi Suara NTB, Minggu, 21 Juni menjelaskan, selama ini PT. Kayu Lima Sejahtera bermitra dengan masyarakat di luar kawasan hutan. Dan juga akan menerima kayu yang berasal dari perhutanan sosial. ’Kita Dinas LHK mendorong agar KLS menjadi pasar atau offtaker dari kayu-kayu yang sudah ditanam oleh masyarakat. Sehingga kayu masyarakat punya pasar,’’ tersebut, sekarang sedang mengurus rencana pengembangan Hutan Tanaman Industri HTI di Pulau Sumbawa seluas hektare. Bahkan untuk memasok kebutuhan bahan baku kayu untuk pabrik yang sudah beroperasi di Lombok Tengah, pihaknya sudah mempertemukan mereka dengan salah satu pemegang izin HTI di Pulau pemegang izin HTI di Pulau Sumbawa tersebut sudah mulai menanam kayu sengon sejak beberapa tahun lalu dan usianya tanamnya sudah memungkinkan untuk ditebang. Selain kayu sengon di kawasan HTI, juga ada di kawasan perhutanan sosial. ’Kayu sengon di perhutanan sosial sudah ada. Tinggal proses tebang saja. Cuma harus mengurus administrasinya. Supaya menjadi legal,’’ mengatakan, agar petani dan perusahaan sama-sama untung. Pihaknya membuat strategi agar kelompok tani bermitra dengan perusahaan yang dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama.’Di situ diatur soal harga, bagaimana menjual. Apa hak dan kewajiban para pihak. Kita akan ikat supaya petani sejajar dengan perusahaan. Memang sejak awal petani dan perusahaan harus diikat dengan perjanjian kerja sama supaya ada keyakinan bahwa kayu yang ditanam punya pasar dan harga,’’ menambahkan, dalam satu areal kawasan, bukan saja ditanami kayu sengon. Tetapi dapat juga ditanami tanaman yang dapat menjadi pakan serta kayu putih. Di mana, kayu sengon dapat dipanen 5 tahun sekali, kayu putih beberapa kali dalam setahun dan tanaman pakan ternak yang dapat dipanen setiap 45 hari.’Itu modelnya agroforestry. Kita akan uji coba di Sekotong dulu. Kalau sukses di Sekotong, kita replikasi ke lokasi yang lain. Kita akan dorong masyarakat yang menanam. Para kepala desa kita harapkan bisa menangkap peluang ini. Supaya bisa melakukan rehabilitasi lahan kritis,’’ tandasnya. nas
Kuningan Owner PT. Kaliaren Jaya Plywood, H. Soeteddy menungkapkan, perusahaannya mampu menyerap 250 orang tenaga kerja local asal Kabupaten Kuningan. Hal itu terungkap dalam kunjungan BUpati Kuningan, H. Acep Purnama ke Pabrik pengolahan kayu lapis itu di Jalan Raya Caracas - Mandirancan Km 1 Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Kamis (30/06/2022). Acep []
Bisnis Untung Besar di Komoditas Unggulan Usaha Kayu Sengon Olahan Anda tahu jenis bisnis untung besar apa yang bisa Anda lakukan di komoditas unggulan perkebunan? Ternyata usaha kayu sengon termasuk bisnis kayu komoditas yang kuat menahan surutnya perekonomian dunia pada tahun 2008 yang lalu. Ketika banyak perusahaan pengekspor guncang akibat surutnya perdagangan dunia, usaha kayu sengon tetap jaya. Bisnis untung besar ini terus berkibar dan tetap memiliki tempat di perdagangan internasional. Bukan saya yang menyimpulkan. Tapi pengalaman pribadi dari seorang pelaku usaha kayu sengon yang mengatakan. Siapa dia? Denny Wijaya. Waktu itu, ketika pasar Amerika dan Eropa menyusut dan lesu, Denny justru mampu menemukan potensi bisnis untung besar baru dari kawasan Asia, Afrika, Australia dan Timur Tengah, yaitu usaha kayu sengon. Bahkan sekarang usaha kayu sengon miliknya mampu mengekspor setidaknya 600 kontainer produk olahan kayu sengon ke berbagai penjuru dunia tiap bulannya. Nilainya 15 juta Dollar AS atau sekitar 150 milyar rupiah !! Luar biasa… Selain itu, Denny sudah berhasil menjalin kemitraan dengan 18 ribu petani pohon sengon di kawasan Jawa barat serta 4 pabrik pengolahan kayu sengon yang jumlah karyawannya mencapai 7000-an orang. Benar-benar bisnis untung besar kan? Tapi bukan itu saja yang bikin saya terheran-heran. Juga cara berbisnis beliau saat mengawali bisnis untung besar di komoditas unggulan kayu sengon ini. Tahukah Anda bahwa saat pertama mengawali bisnis untung besar ini Denny hanya bermodalkan uang sebesar 3 juta rupiah? “Wow, masak dok?” Iya… Ternyata memulai bisnis komoditas unggulan ini bisa dengan modal yang sangat kecil kan? Dan sedari awal, Denny yang sebelumnya pernah bergelut dengan bisnis kayu balokan memang sudah tertarik dengan potensi kayu sengon. Alasan beliau sederhana. Dari semua kayu balok dan tripleks yang ia jual, hanya kayu sengon-lah yang paling mudah ia dapatkan. Modal 3 juta rupiah tersebut ia gunakan untuk memproduksi pintu kayu berbahan sengon dengan lapisan tripleks dari kayu jati. Lima pintu buatan pertamanya ini terjual habis dalam sekejap, langsung mencapai titik impas. Ternyata konsumen tertarik dengan corak jati pada lapisan luarnya. Mereka tidak peduli dengan kayu yang digunakan pada bagian dalamnya. Tentu saja harganya jadi lebih murah !! Modal yang kembali dalam beberapa hari tersebut langsung ia putar kembali dengan produk yang sama. Akhirnya ia memutuskan untuk menutup usaha kayu balokan, beralih ke bisnis kayu sengon olahan tersebut. Denny menjual semua kayu balokan yang tersisa untuk ia jadikan sebagai modal kerja usaha pengolahan kayu sengonnya. Ia terus mencari suntikan modal agar bisa membuka pabrik olahan kayu sengon dalam skala yang lebih besar. Akhirnya impiannya terwujud. Pada tahun 1995, Denny mendapat suntikan modal dari investor dan berhasil membuka pabrik olahan kayu sengon pertamanya. Ia berhasil meyakinkan investor tersebut untuk membuat pabrik kayu sengon olahan seperti plywood, lumber core, blockboard, fancy board, melamine board dan laminating board. Apakah ia berhenti sampai di sini? Tidak !! Target Denny berikutnya adalah membuka pasar ekspor. Dan pada tahun yang sama, Denny berhasil mengekspor olahan kayu sengonnya ke Korea Selatan. Satu kontainer penuh pintu kayu sengon lapis jati senilai 32 ribu Dollar AS !! Visi yang sangat luar biasa !! Diperlukan semangat pantang menyerah agar usaha sengon miliknya bisa menjadi sebuah bisnis untung besar… Setelah itu, perlahan-lahan Denny mampu memasuki negara-negara yang lain seperti Amerika dan Eropa. Beberapa tahun berikutnya Denny lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan dari kedua negara tersebut. Tapi seperti biasa, bukan bisnis untung besar namanya kalau hanya berjalan mulus-mulus saja. Pada tahun 2007 hingga 2008, Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa mengalami resesi yang sangat buruk. Akibatnya, tingkat ekonomi kedua wilayah tersebut menurun. Pertumbuhannya juga terbilang sangat lambat. Permintaan produk olahan sengon menurun drastis. Tapi bukan Denny namanya kalau cepat menyerah. Kondisi ini tidak serta merta membuatnya mencari peluang usaha baru. Ia terus mencari pasar baru bagi produknya. Akhirnya “perjuangan” ekspor Denny menemui hasilnya. Produk olahan kayu sengonnya disukai oleh banyak orang di Asia, Afrika, Timur Tengah dan Australia. Hingga sekarang bisnis untung besar miliknya tetap berjalan dan terus berkembang. Nah, dari kisah perjalanan Denny Wijaya yang saya gambarkan secara ringkas, saya menemukan 2 pelajaran penting yang bisa kita ambil, yaitu Penuh Inovasi Inovasi dalam bisnis untung besar miliknya tidak hanya masalah kreatifitas beliau dalam menciptakan produk yang cocok dengan kebutuhan pasar. Tapi juga inovasi Denny dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dengan menjalin kemitraan. Selain itu dalam menjalankan usaha sengon olahannya, Denny juga terus mencari “inovasi” pasar baru ketika pasar lama tidak lagi bisa diharapkan. Penuh Keyakinan Denny adalah seorang pengusaha yang tidak pernah “kehabisan” keyakinan. Ia yakin akan idenya untuk membuka pabrik besar tanpa modal. Ia yakin untuk bisa mendapatkan investor guna mewujudkan impiannya. Ia juga yakin bahwa selalu ada solusi di setiap problema dalam usahanya. Nah, menjadi pelaku bisnis untung besar membutuhkan karakter pengusaha yang kuat. Karakter itulah yang akan membuat Anda untuk mampu menempuh segala kendala dan masalah yang datang silih berganti. Anda siap? sumber gambar Hubungibandar yang punya pabrik pengolahan kayu, tanyakan berapa harga kayu perkubiknya jika kita mengambil kayu dari mereka. (Kaltim), berniat menawarkan produk kami yaitu Kayu Sengon Olahan. Apakah saat ini CV ELANG JAYA, masih bisa menerima kayu sengon olahan. Terimakasih atas perhatiannya. rusmiyati on 14/03/2014 at 16:38
Pulang Pisau ANTARA - Seorang karyawan pabrik pengolahan kayu sengon PT Naga Bhuana di Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah bernama M Arifin 20 mengalami kecelakaan kerja hingga mengakibatkan sebagian tangan kanannya putus terkena gearbox mesin rotari Chipper penghancur kayu sengon. General Manager PT Naga Bhuana Aneka Piranti Rudy Hermawan di Pulang Pisau, Jumat mengungkapkan bahwa saat ini korban warga Desa Mintin Kecamatan Kahayan Hilir itu sudah dirujuk ke RSUD Palangka Raya. Dan perusahaan pun tetap bertanggung jawab kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja tersebut. "Standar keamanan pengoperasional mesin sudah dipatuhi. Bagaimanapun kecelakaan kerja ini menjadi tanggungjawab penuh pihak perushaan," katanya. Menurut Rudy, tangan karyawan tersebut terkena gearbox mesin rotari Chipper untuk penghancur kayu pada Kamis 9/1 sekitar pukul WIB. Pihaknya juga masih melihat apakah kecelakaan tersebut ada unsur kelalaian karyawan dalam pengoperasionalan mesin tersebut atau ada faktor lain. Menurutnya mesin-mesin yang ada di PT Naga Bhuana adalah mesin yang lebih canggih dari pabrik sebelumnya yang ada di Solo,Jawa Tengah dan memiliki standar keamanan yang lebih baik. Namun demikian, kata dia, pihak perusahaan tetap bertanggung jawab penuh dalam penanganan hingga biaya pengobatan karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Saat disinggung apakah keamanan karyawan perusahaan diutamakan? Rudy mengungkapkan di perusahaan tersebut memiliki Manager Safety yang berada dibawah bagian HRD, sehingga pastinya keselamatan kerja lebih diutamakan. Dia juga mengungkapkan ada cerita mistis yang menyertai saat terjadi kecelakaan kerja tersebut. Dari keterangan beberapa karyawan, pada Kamis sekitar pukul WIB salah satu karyawan pada bagian repair mengalami kesurupan. Selanjutnya terjadi kecelakaan kerja yang dialami Arifin sekitar pukul WIB. Ada beberapa yang tidak masuk dalam nalar juga disampaikan karyawan lain. Pada saat terjadi kecelakaan dan korban Arifin sedang dibawa untuk mendapatkan pertolongan, salah satu karyawan wanita melihat ada sosok besar wanita berbaju putih bertaring dan berdarah tertawa, hingga membuat karyawan tersebut jatuh pingsan. Menurut Rudy, pihak perusahan tentunya masih mengevaluasi kecelakaan kerja tersebut. Namun secara fakta, korban kecelakaan telah diberikan penanganan yang utama dan sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga korban. "Masalah lain tentunya pihak perusahaan telah memberikan yang terbaik, termasuk standar keamanan kepada karyawan dengan berdoa sebelum menjalankan semua aktivitas di perusahaan," Kasriadi/Adi WaskitoEditor Muhammad Yusuf COPYRIGHT © ANTARA 2020
MetalogingNiaga. Perusahaan yang bergerak di Bidang Penjualan / Supplier Sawn Timber ( Kayu Gergajian ) khusus jenis Kayu Merbau ( Intsia Bijuga, Mirabow, Moluccan Ironwood, Malacca Teak, Kayu Besi ) Ex.Papua ( Jaminan Asli Papua ) . Yang mana perlu kita ketahui bahwasannya Kayu Merbau dari Papua adalah yang terb.
pXXP.
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/76
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/371
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/108
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/242
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/244
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/368
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/16
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/283
  • y3cz6ivs9k.pages.dev/239
  • pabrik pengolahan kayu sengon